Efek narkoba pada bayi dalam kandungan tidak boleh dianggap sepele. Ibu hamil yang menggunakan narkoba memiliki risiko tinggi dalam menimbulkan dampak buruk bagi janin, mulai dari berat badan rendah, gangguan perkembangan janin, hingga kematian ibu hamil dan janin.
Selama masa kehamilan, setiap zat yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil akan mengalir menuju ke bayi melalui plasenta dan tali pusat. Jika Bunda mengonsumsi makanan yang sehat, bayi akan merasakan manfaat dari nutrisi makanan yang dikonsumsi. Artinya, bayi juga bisa menjadi “pengguna narkoba” jika Bunda menggunakan narkoba saat hamil.
Berbagai Efek Bahaya Narkoba bagi Bayi dalam Kandungan
Meski hanya sedikit, bayi bisa merasakan efek negatif narkoba jika Bunda mengonsumsinya. Efek ini bisa sangat menyakiti bayi sejak ia berada di dalam kandungan hingga lahir. Berikut beberapa jenis narkoba serta efek buruknya terhadap bayi:1. Heroin
Heroin termasuk salah satu obat-obatan terlarang yang bisa ikut dikonsumsi oleh janin melalui plasenta. Heroin memiliki sifat adiktif, sehingga bayi dalam kandungan juga bisa ketergantungan terhadap obat ini dan mengalami gejala putus obat yang dikenal dengan neonatal abstinence syndrome (NAS). Pada bayi baru lahir, gejala NAS bisa membuatnya menangis secara berlebihan, demam, kejang, peningkatan berat badan yang lambat, diare, dan muntah. Lebih parahnya, kondisi ini bisa menyebabkan kematian pada bayi.2. Kokain
Bayi yang terlahir dari seorang ibu pengguna kokain selama masa kehamilannya berisiko lahir secara prematur dan memiliki berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala yang lebih rendah. Tidak hanya itu, penggunaan kokain selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran secara mendadak.3. Mariyuana
Mariyuana atau ganja adalah salah satu jenis obat terlarang yang paling umum. Meski orang-orang mengira bahwa ganja aman digunakan, banyak penelitian yang mendukung bahwa penggunaan obat ini saat hamil dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah dan kelahiran prematur.Penelitian lain juga melaporkan bahwa beberapa bayi yang terlahir dari ibu pengguna ganja cenderung memiliki gangguan perkembangan sistem saraf yang ditandai dengan tangisan bernada tinggi, tubuh gemetar, dan gangguan penglihatan.
4. Metadon
Sebenarnya, metadon adalah obat pereda nyeri golongan opioid, tetapi bisa menyebabkan ketergantungan. Meski efeknya tidak sebesar obat-obatan lain, metadon juga bisa menyebabkan bayi baru lahir mengalami gejala putus obat, seperti kram perus, luka pada kulit, diare, dan menangis tanpa henti.5. Metamfetamin
Penggunaan metamfetamin atau sabu-sabu selama masa kehamilan juga dapat memberikan dampak buruk terhadap bayi di dalam kandungan. Di antaranya adalah meningkatkan risiko kelahiran prematur, keguguran, berat badan bayi lahir rendah, sulosio plasenta, serta kelainan jantung dan otak.6. PCP dan LSD
Menggunakan narkoba jenis halusinogen, seperti PCP dan LSD saat hamil dapat meningkatkan risiko ibu hamil menyakiti dirinya sendiri, yang akhirnya akan menyakiti bayinya juga. Selain itu, halusinogen bisa membuat bayi lahir dengan berat badan rendah, kelainan kongenital, serta kerusakan otak.Penanganan pada Ibu Hamil yang Menggunakan Narkoba
Jika Bunda menggunakan narkoba, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan dan tanyakan cara menghentikan penggunaan narkoba secara lebih aman tanpa menimbulkan gejala putus obat yang berbahaya.Katakanlah dengan jujur pada dokter bahwa Bunda adalah seorang pengguna narkoba agar dokter dapat memberikan perawatan khusus sesuai dengan kebutuhan serta kondisi Bunda dan janin.
Sementara, bagi wanita yang sedang merencanakan kehamilan, tetapi menggunakan narkoba dianjurkan untuk mendapatkan bantuan medis dan konseling terlebih dahulu sebelum hamil. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan serius selama hamil, saat persalinan, maupun setelah melahirkan, serta mencegah kelainan pada janin.
Kehamilan merupakan sebuah anugerah yang perlu dijaga dengan baik. Pastikan tubuh Bunda dalam keadaan sehat dan terhindar dari zat-zat berbahaya selama masa kehamilan. Yuk, mulai tanamkan pola hidup sehat dengan menghindari penggunaan obat-obatan terlarang.